Bila di dunia barat ada metode peramalan yang menggunakan
nama dan tanggal lahir sebagai dasar ramalan yang lebih dikenal dengan sebutan
numerologi maka di Nusantara pun memiliki ilmu yang serupa dan sama hebatnya,
yakni Ramalan Primbon Jawa. Ramalan Primbon Jawa terkadang disebut juga dengan
Paririmbon.
Ramalan Primbon Jawa mengacu pada penanggalan atau Kalender Jawa
yang diciptakan pada era pemerintah Sultan Agung Mataram. Namun pada era
sebelumnya, di dalam kebudayaan Jawa pun sudah ada sistem penanggalan kuno yang
disebut sebagai penanggalan Tahun Saka. Sistem penanggalan Tahun Saka
diperkirakan sudah muncul dari tahun 78 Masehi dan masih berlaku hingga masa
berdirinya candi Borobudur sekitar abad 8 Masehi.
Perhitungan kalender Tahun Saka mulai dikenal ketika Raja Sariwahana Ajisaka
bertahta di India. Dia juga yang menciptakan sistem alfabet jawa Hanacaraka
(Carakan Jawa) yang berjumlah 20 huruf. Sistem dan perhitungan
Kalender Saka dan Kalender Jawa memiliki persamaan. Namun demikian, jauh
sebelum agama Hindu memasuki kebudaya Jawa pun masyarakat asli Jawa telah
memiliki sistem kalender tersendiri yang disebut Pranata Mangsa yang berisikan
12 bulan sebagai patokan masa-masa melakukan cocok tanam.
Penggunakan sistem penanggalan Jawa pada era pemerintahan Sultan Agung Mataram
ini merupakan awal terciptanya sistem peramalan primbon jawa berdasarkan
kalender Jawa dimana Kalender Jawa ini serupa dengan Kalender Hijriyah
(Kalender Umat Muslim). Kalender yang diciptakan pada masa Sultan Agung Mataram
ini juga disebut sebagai Aboge/Kalender Sultan Agung.
Perhitungan Kalender Sultan Agung dimulai dari 1 Sura Tahun Alip atau sama
dengan 1 Muharam tahun 1043 Hijriyah atau sama dengan 8 Juli 1633 Masehi. Dalam
sistem kalender Sultan Agung ini terdapat perhitungan 8 tahunan (windu), 1
tahun berisikan 12 bulan, 7 hari dan 5 jenis pasaran hari yang disebut sebagai
weton.
Ke dua belas bulan tersebut adalah :
1. Sura
2. Sapar
3. Mulud
4. Bakda Mulud
5. Jumadilawal
6. Jumadilakhir
7. Rejeb
8. Ruwah
9. Pasa
10. Syawal
11. Dulkangidah
12. Besar
Bila dilihat dari sistem 12 bulan di atas maka sistemnya penanggalannya memang
sama dengan 12 bulan Hijriyah meskipun terdapat perbedaan perhitungan jumlah
banyaknya hari dalam sebulan, sebagai contoh : bulan pasa sama dengan bulan
ramadhan. Tahun baru kalender Sultan Agung jatuh pada 1 Sura, dimana pada hari
tersebut bagi masyarakat penganut paham spiritual kejawen dianggap sebagai hari
yang sakral dan mereka akan merayakannya dengan melakukan lelaku ritual.
Selain itu sistem perhitungan 8 tahunan (windu) dalam
perhitungan kalender Jawa terbagi menjadi dua jenis tahun yakni :
1. Tahun Panjang :
Yakni tahun Ehe, Je dan Jimakir dimana ketiga tahun tersebut masing-masing
memiliki panjang hari sebanyak 355 hari.
2. Tahun Pendek :
Yakni tahun Alip, Jimawal, Dal, Be dan Wawu dimana masing-masing tahun tersebut
memiliki panjang hari sebanyak 354 hari saja.
Sedangkan 7 hari atau yang disebut dengan Dinten
Pitu/Naptu hari penamaannya sama dengan hari penanggalan Hijriyah.
Sedangkan 5 pasaran weton yang disebut juga sebagai Neptu
Pasaran limo terdiri dari : Pahing, Pon, Wage, Kliwon dan Legi.
Dimana weton ini akan terjadi pengulangan setiap 35 hari sekali perputarannya,
sebagai contoh : 27 Juli 2011 jatuh pada hari Rabu Legi maka Rabu Legi
berikutnya akan jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011 (35 hari kemudian).
Dalam sistem peramalan Primbon Jawa terdapat 10 jenis primbon yang memiliki
fungsi berbeda-beda. Arti dari Primbon atau Rimbon adalah kumpulan atau
simpanan, jadi arti harfiah dari Primbon itu adalah kumpulan atau simpanan
petuah-petuah dan bimbingan dari leluhur sebagai pedoman menjalani hidup
generasi berikutnya.
Sifat-sifat manusia, keberuntungan, kecocokan jodoh beserta seluk beluk ramalan
kehidupan secara detail bisa diramal dengan menggunakan sistem ramalan primbon
jawa ini. Sistem peramalan Primbon Jawa sama rumit dan akuratnya dengan sistem
ramalan numerologi dunia barat. Kedua jenis ramalan ini, Primbon Jawa dan
numerologi, sama-sama menggunakan sistem kalender sebagai dasar perhitungan
ramalan nasib manusia.
Berhubung kitab ramalan Primbon Jawa ini masih bertuliskan aksara Jawa
Hanacaraka dan juga hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja maka
perkembangan dan kelengkapan data ramalan Primbon Jawa tidaklah selengkap dan
semaju numerologi. Namun kini ada upaya dari beberapa pihak yang sadar budaya
tengah berusaha keras menterjemahkan literatur-literatur ramalan primbon Jawa
dalam bahasa Indonesia agar bisa diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
Mengenai bagaimana ramalan Primbon ini bisa
ada, tidak ada rekam jejak yang pasti dan bisa dipakai sebagai acuan Seperti yang kita ketahui ramalan-ramalan Jawa termasuk weton ini
sering kita dengar dari petuah-petuah kakek nenek orang Jawa. Pada sejarahnya
masyarakat Jawa adalah masyarakat yang menganut Animisme dan Dinamisme.
Sehingga wajar saja jika setiap kejadian atau peristiwa dipahami dan
dihubungkan dengan fenomena alam. Dengan begitu nenek moyang suku Jawa akan
terdorong untuk mempelajari gejala-gejala alam agar mendapatkan hasil yang
lebih baik dalam berusaha menjalani kehidupan.
Dalam setiap pengamatan tersebut dijadikan sebuah
pengetahuan dan disampaikan secara oral dan turun-temurun hingga menjadi
sebuah rujukan pengetahuan pada saat itu untuk membaca setiap realitas di
dunia. Kemudian untuk memudahkan penyampaian, saya memiliki hipotesa bahwa
mereka juga menuliskannya pada dedaunan seperti lontar, kulit kayu, dst. Dan
kemudian dibukukan dalam kitab Primbon tersebut.
Sehingga ramalan weton tersebut merupakan
artefak-artefak tentang bagaimana kehidupan masyarakat Jawa. Dan jika kita
perhatikan betapa cerdasnya nenek moyang kita sehingga dapat menciptakan sebuah
pengetahuan sistem kalender yang cukup mutakhir dengan menggunakan sistem solar.
Bagaimana mengenai validitas ramalan weton ? Sebenarnya memang tidak ditemukan mengenai epistemologi-nya. Dalam
pengamatan saya, saya hanya mendapat hipotesis tentang pembacaan sifat/karakter
manusia itu berdasarkan sebuah kajian empiris selama
bertahun-tahun menggunakan metode penelitian kualitatif. Sang ilmuwan pada masa
itu mencatat setiap kelahiran berdasarkan weton dan mengamati setiap
sifat/karakter dari masing-masing anak selama masa hidupnya dan melakukan
generaslisasi setiap sifat/karakter yang dipahami. Tentu hal itu dilakukan
selama bertahun-tahun dan tentu bisa jadi tidak mungkin dilakukan seorang diri.
Atau dapat dikatakan hal itu sudah menjadi budaya untuk melakukan pengamatan
dalam setiap kejadian alam dan memberikan keterangan pada setiap kejadian alam
tersebut. Dan itu menjadi acuan dalam setiap melihat karakter manusia selama
bertahun-tahun.
Tentu sangat naif bila kita meyakini bahwa sifat manusia ini
terbagi 12 jenis saja sesuai horoskop yang ada. Namun pengamatan yang dilakukan
nenek moyang kita juga bisa difahami karena dalam islam pun ada perintah untuk
memperhatikan alam sekitar kita agar kita lebih mengagumi sang maha
penciptanya.
Maka saya pribadi mengambil sikap tengah dalam hal ini, jika
perwetonan tersebut tidak melanggar aturan baku agama Islam, bolehlah kita
pakai sebagai tanda penghormatan kita terhadap warisan leluhur kita. Sekaligs sebagai
tanda peka lingkungan. Namun jika tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, maka
sudah pasti wajib bagi kita untuk meninggalkannya.
Begitu pula mengenai tanda lahir semisal tahi lalat. Semua
adalah generalisasi sifat berdasar apa yang nampak di manusia. Maka tingkat
akurasinya tentu tidak bisa 100 persen benar, namun saya manganggapnya sebagai
artikel pelengkap saja.
So, bijaklah menanggapi sesuatu yang kita tidak mempunyai
pengetahuan padanya. Allah yubarik fik. Amien yra.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteterima kasih atas informasinya.. yuk mampir di aplikasi online weton jawa. Atau barangkali minat dengan script kalender jawa, hijriyah, weton dan lain lain silahkan hubungi allana.canza@gmail.com demo jurnals.com
ReplyDeleteSetiap angka memiliki makna khusus yang dapat mempengaruhi kepribadian dan arah hidup seseorang. Makna Numerologi Nama dapat menjadi alat yang menarik untuk memperoleh pemahaman diri yang lebih dalam.
ReplyDeleteTerima kasih informasinya. Kunjungi juga Aplikasi Oline Weton Jodoh Jawa Lengkap.
ReplyDeletemantapppp, semangat ngebog...
ReplyDeleteadjikhusuma.blogspot.com