Sedekah Salah Sasaran?

Ternyata sedekah itu tidak mengenal salah sasaran meskipun diberikan kepada pencuri, orang kaya dan pelacur. Setiap sedekah yang diniatkan karena Allah pasti akan sampai kepada kebaikan.

Di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari bahwa ada seseorang yang bersedekah dan ingin mendapatkan pahala Sedekah secara sembunyi – sembunyi , tidak di ketahui orang lain. Ia pun mengumpulkan uang, lalu malam – malam ia menutup wajahnya dengan kain agar tidak kelihatan dan pergi keluar mencari orang yang berhak.

Di pinggiran jalan, ia melihat ada seorang yang termenung di malam hari, diam saja, duduk saja, tidak bicara, tidak melakukan apa-apa. “Ini pasti orang yang tidak mampu, tengah malam begini masih belum tidur, masih duduk di sini”  pikirnya.  Maka di lemparkannya uang itu pada orang itu dan ia pun pergi melarikan diri supaya orangnya tidak tahu dia yang memberi.

Esok harinya kampungnya gempar karena seorang pencuri dapat harta di beri orang yang tidak di kenal. Laki-laki itu berkata, "Wahai Allah Bagi Mu segala puji, aku mau sedekah sembunyi – sembunyi, ternyata yang ku beri pencuri, Pencuri sedang menunggu kesempatan untuk mencuri, menanti waktu untuk mencuri, di kira dia seorang miskin, padahal ia pencuri, tapi aku tidak akan berhenti, aku akan lanjut lagi”

Ia pun mengumpulkan uang lagi, sudah terkumpul ia keluar lagi di malam hari. Lantas ia melihat seorang tua renta, yang berjalan tertatih – tatih dengan tongkatnya, pelan – pelan jalannya tidak ada yang menemaninya, tidak ada yang mendampinginya, “Ini pasti orang susah” pikirnya. Dia lalu melemparkan uang itu dalam sebuah kantong kepada orang tua itu dan dia pun lari pergi.

Keesokan harinya kembali kampungnya gempar karena orang terkaya di kampung itu namun yang paling kikir dapat sedekah sembunyi – sembunyi semalam. Maka ia pun berkata, "Wahai Allah Bagi Mu segala puji, aku jadi memberi orang yang paling kaya, yang paling kikir, tidak berguna sedekahku, yang pertama di berikan pada pencuri yang ke dua ternyata salah beri juga, di berikan kepada orang yang kaya dan paling kikir."

Akhirnya dia memutuskan untuk memberikan sedekahnya kepada wanita saja. Dan ketika melihat seorang wanita yang sedang duduk, diberikan padanya harta itu dan keesokan harinya, gempar lagi kampung itu, seorang pelacur mendapatkan sedekah yang sembunyi – sembunyi.

Maka dia katakan “Yaa Rabb cukup 3 kali.  Wahai Allah sudah cukup ini, pencuri yang kuberi, yang kedua orang kaya paling kikir yang ketiga pelacur, sudah aku tidak mau bersedekah lagi."

Tapi Allah membukakan kemuliaan dari uang halal yang ia berikan itu jauh lebih dari pada maksud yang dia kehendaki, ia inginkan beri kepada orang miskin tapi Allah sampaikan uang Nya pada pencuri,orang kaya pelit dan pelacur.

Pencuri biasa makan uang haram apakah ia terus mencuri? Malam itu pencuri itu dapat uang halal dari orang yang  sedekah sembunyi–sembunyi. Harta yang haram itu mempengaruhi tubuh kita untuk cenderung berbuat maksiat kepada Allah. Harta yang halal juga mempengaruhi untuk cenderung senantiasa berbuat baik dan beribadah.

Syahdan akhirnya sang pencuri itu ketika mendapat harta dari sedekah tersembunyi tersebut lantas dia berucap penuh syukur, “Subhanallah, aku selama ini terus menerus mencuri. Sekarang Allah berkenan memberiku rejeki yang halal bagiku, maka aku bertaubat kepada-Mu yaa Allah."

Tak lama setelah bertaubat, sekian tahun kemudian wafatlah orang tersebut sebagai seorang wali Allah yang punya pengikut banyak. Ketika si penyedekah itu sedang nyelawat kepadanya, maka tahulah ia bahwa wali yang meninggal tersebut adalah pencuri di desanya yang pernah disedekahinya dahulu. 

Untuk meyakinkannya, bertanyalah dia kepada salah seorang yang dekat dengan sang wali itu, "Siapakah dia?" maka dijawablah oleh santrinya, "Beliau dahulunya adalah seorang pencuri. Suatu ketika beliau mendapat sedekah secara sembunyi-sembunyi. Akhirnya sedekah itu membuatnya bertaubat sehingga mendapat dearajat kewalian disisi Allah SWT."

Sedangkan untuk sang pelacur, tidak ada jawaban, sudah hampir 30 tahun, lalu ia mendengar dua orang ulama, adik kakak, dua – duanya ulama yang Shaleh, dua – duanya pemuda, maka ia berkata  “aduh aku ingin kenal dengan dua pemuda ini” sulit di jumpai, di ikuti muridnya, untuk berjumpa sulit, hebat sekali ini adik kakak ini, dua – duanya ulama, dua – duanya Shaleh, dua – duanya berhasil dan sukses, maka ia Tanya  “ini asal muasalnya anak ini ulama ini dari mana ? dua pemuda ini” “ini dulu ibunya pelacur tapi gara – gara di beri sedekah oleh seorang yang sedekah sembunyi – sembunyi, Taubat lantas kemudian dia pakai uang itu untuk menyekolahkan dua anaknya ini untuk menjadi ulama, sampai menjadi ulama besar”

Maka orang ini sujud kepada Allah, Rabbi Kau tidak kecewakan hamba – hamba Mu, demikian kasih sayang Ilahi subhanahu wata’ala, ribuan orang yang bertaubat dari kedua anak itu mendapatkan pahalanya kepada si pemberi yang pertama, walaupun awalnya terlihat buruk namun akhirnya Allah buat sedemikian indah.

Dikutip dari ceramah Habibana Munzir Almusawwa(majelisrasulullah.org)

No comments:

Post a Comment

Blog ini bukan untuk debat, saling menjatuhkan, saling mengejek dan berkomentar yang kurang baik. Ini adalah sebagai tambahan pengetahuan dan ajang untuk saling mengerti. Allah yubarik fik

Back to top