Sejarah Sholat fardhu

    Sejak aku kecil, pertanyaan ini sudah sangat mengganggu benakku. Mengapa sholat fardhu itu rokaatnya berbeda-beda? Ada yang 2, 3 bahkan ada yang 4, kok gak digeneralisir saja misalkan semua 3 rokaat. Jadi niatnya cukup menghafal tsalaatsa roka’aatin saja. Dan mengapa kok waktunya berlain-lainan? Bukankah kita tahu bahwa manusia itu mempunyai kesibukan masing-masing, sehingga mengapa tidak dijadikan satu saja waktunya pas waktu senggangnya. Misalkan aku yang waktu senggangnya di pagi hari langsung saja sholat wajib yang lima itu dikerjakan di pagi hari semua. Jadi pas kerja aku kan gak perlu mikir sholat lagi.

    Sekian lama aku mencari jawabannya, ternyata ada buku berjudul Madinatul Asror menceritakan tentang hal ini. Ternyata setiap sholat itu berhubungan dengan kisah-kisah para Nabi di zaman dahulu kala.

Sholat Subuh berkaitan dengan Nabi Adam as.

    Menurut sejarah, Nabi Adam as diturunkan ke dunia ini pada waktu malam hari. Nabi Adam dan Hawa tidak diturunkan di satu tempat, melainkan di dua tempat yang berjauhan. Hawa diturunkan di Jeddah, sedangkan Adam diturunkan di bukit Ruhun di Pulau Sailan.

    Berada di hutan sendirian di malam hari pula membuat Nabi Adam sangat ketakutan. Beliau berjalan terus sambil memohon ampun kepada Allah karena melanggar larangan Allah, yaitu memakan buah khuldi. Seraya menangis beliau berdo’a :

Artinya : Wahai Tuhan kami, kami telah berbuat dholim terhadap diri kami, seandainya Engaku tidak mengampuni kami, maka kami tentulah termasuk golongan orang-orang yang merugi. QS Al A'raaf ayat 23

Ketika matahari terbit, teranglah alam raya ini. Kemudian nabi Adam bersujud dua kali, yaitu :


  1. Sujud yang pertama beliau bersyukur karena hilangnya rasa takut seiring hilangnya gelapnya malam tersapu matahari. 
  2. Sujud yang kedua adalah karena beliau gembira menyambut datangnya siang hari. Beliau merasa Allah telah mengampuninya dengan cara menghilangkan kegelapan malam dan menggantinya dengan terangnya sinar mentari. 

    Nabi Adamlah orang yang pertama kali sujud di waktu Subuh, yaitu setelah terbitnya fajar sodiq. Itulah pula sebabnya apabila kita diberi sesuatu yang menggembirakan, seyogyanya kita melakukan sujud syukur. Sujud ini tak terikat waktu, tempat dan gak harus berwudlu.

Sholat Dhuhur berkaitan dengan Nabi Ibrahim as

    Sholat ini terkait dengan peristiwa qurban di zaman Nabi Ibrohim as. Tersebut dalam sejarah, pada malam tanggal 8 Dzul Hijjah beliau mendapat perintah untuk menyembelih kurban. Maka keesokan harinya beliau menyembelih kurban berupa kambing untuk melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Malam tanggal 9 Dzul Hijjah beliau bermimpi yang sama, yaitu disuruh menyembelih kurban lagi. Maka beliau lalu meyembelih kambing lagi untuk melaksanakan perintah tersebut. Malam tanggal 10 Dzulhijjah beliau bermimpi lagi untuk menyembelih kurban. Namun kali ini bukan kambing seperti biasanya, namun yang harus disembelih adalah Ismail, satu-satunya putera kesayangan Nabi Ibrohim.

    Memang pada waktu itu Nabi Ibrohim beristri 2, namun Ishaq belum lahir. Sampai pagi Nabi Ibrohim tidak bisa tidur, bertanya-tanya apakah mimpi itu benar dtangnya dari Allah ataukah hanya bisikan setan. Akhirnya di pagi harinya turunlah Malaikat Jibril yang menegaskan bahwa mimpi itu dari Allah dan harus segera dilaksanakan, tidak boleh ditunda-tunda lagi.

    Maka mantaplah hati Nabi Ibrohim untuk melaksanakan perintah itu. Karena waktu itu sedang bersama Sarah, nabi Ibrohim minta ijin menemui Ismail dan Hajar ibunya. Kedatangan Nabi Ibrohim disambut gembira oleh Hajar dan Ismail. Lalu diajaklah Ismail untuk pergi karena ada suatu keperluan. Ketika sudah berduaan dengan Ismail, barulah Nabi Ibrohiim menceritakan tentang mimpinya bahwa dia diperintah untuk menyembelih Ismail. Tak disangka ternyata Ismail menerima berita itu dengan ikhlas dan pasrah. Ismail berkata, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash Shoffaat 102)

    Ketika Ismail sudah terikat dan hendak disembelih, iblis berteriak-teriak berusaha menggagalkan perbuatan Nabi Ibrohim, “Hai Ibrohim, hentikan perbuatanmu! Tak ada satu agamapun yang menyuruh bapak menyembelih anaknya.”

    Nabi Ibrohim tak tergiur bujukan iblis, beliau malah mengambil batu dan kemudian melempar iblis dengan batu itu. Hal itu terjadi sampai tiga kali. Itulah sebabnya orang yang sedang beribadah haji harus melakukan tiga kali lontaran batu di Muzdalifah, yaitu jumrotul ula, jumratul wustho dan jumratul ‘aqobah untuk mengikuti jejak Nabi Ibrohim.

    Lalu Nabi Ibrohim tetap menyembelih Ismail sesuai perintah Allah. Namun pedangnya tak mampu melukai Ismail. Lalu terdengar seruan bahwa Ibrohim telah lulus ujian Allah dan Allah menggantinya dengan seekor kambing gibas. (QS Ash Shoffaat 102-107).

Saking gembiranya Nabi Ibrohim lalu bersujud empat kali.

  1. Sujud pertama menyatakan syukur ke hadirat Allah, bahwa beliau dan puteranya telah dapat melaksanakan tugas yang amat sangat berat itu.
  2. Sujud kedua menayatakan perasaan syukur bahwa beliau tidak terpedaya oleh bujukan setan.
  3. Sujud ketiga menyatakan syukur bahwa puteranya sehat dan digolongkan orang yang sabar oleh Allah SWT.
  4. Sujud keempat menyatakan syukur bahwa puteranya telah tergantikan seekor gibas yang nantinya akan ditiru oleh muslimin sebagai ibadah kurban.

Sholat Asar, Nabi Yunus as

    Sebagaimana diketahui, dalam sejarah dikenal bahwa Nabi Yunus telah meninggalkan umatnya karena jengkel dakwahnya di lecehkan. Beliau meninggalkan negerinya dengan menaiki sebuah perahu. Namun di lautan, perahunya terombang-ambing ombak sehingga hampir tenggelam. Sang nahkoda mengambil keputusan untuk membuang sebagian muatan kapal ke laut untuk lebih meringankan beban kapal. Satu demi satu muatan kapal dibuang kelaut. Tetapi kapal tetap tidak kuat menahan terjangan ombak. 

    Akhirnya dengan berat hati diputuskan bahwa harus ada penumpang yang harus dibuang kelaut.
Undian pertama, yang harus dibuang ke laut adalah Nabi Yunus. Tetapi sang nahkoda enggan melaksanakan karena Nabi Yunus adalah orang yang sangat terpandang di negerinya. Undian kedua, tetap jatuh pada Nabi Yunus. Akhirnya sang nahkoda memutuskan bahwa di undian ketiga-lah yang akan diberlakukan. Tetapi untuk kali ketiga pula, undian itu ternyata tetap jatuh kepada nabi Yunus. 

    Akhirnya Nabi Yunus dibuang ke laut dengan diikat sebuah tali, dengan tujuan apabila laut telah mereda, dia akan ditarik kembali ke kapal. Namun keajaiban terjadi di hadapan semua penumpang. Beberapa saat setelah Nabi Yunus dilempar ke laut, lautpun mereda dengan cepat. Maka mereka segera menarik tali yang diikatkan di tubuh Nabi Yunus. Namun mereka tak menemukan Nabi Yunus karena tali tersebut putus oleh ganasnya ombak. Setelah beberapa saat mencari, akhirnya kapalpun melanjutkan perjalanan kembali.

    Akan halnya Nabi Yunus setelah dilempar kelaut ditelan oleh seekor ikan sebangsa ikan paus. Di dalam perut ikan itulah Nabi Yunus menyadari kesalahannya yaitu meninggalkan kaumnya tanpa ada perintah dari Allah terlebih dahulu. Nabi Yunuspun memohon ampun kepada Allah dengan doanya yang terkenal, “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang dholim.” (QS Al Anbiya’ 87 baca juga QS Al Qolam 48)

    Maka akhirnya setelah beberapa hari di dalam perut ikan, tubuhnya dimuntahkan oleh ikan itu dan terdamparlah ia di suatu pantai yang tandus lagi gersang. Dengan rahmatnya Allah menumbuhkan sejenis pohon labu untuk menaungi tubuh Nabi Yunus dan sekaligus memakan buahnya. (QS Ash shoffaat 137-147) Bahkan Allah berkenan menggerakkan hati seekor kambing betina yang sedang menyusui anaknya untuk memberikan susunya kepada Nabi Yunus.

    Dan sekitar jam 3 datanglah si penggembala kambing yang tidak lain salah seorang dari kaumnya dan mengajak Nabi Yunus kembali kepada kaumnya. Sebelum meninggalkan tempat itu, Nabi Yunus bersujud syukur kepada Allah 4 kali, yaitu :


  1. Sujud pertama beliau bersyukur telah terlepas dari kegelapan pikiran sehingga meninggalkan kaumnya tanpa ada perintah Allah yang berujung ditelan ikan besar.
  2. Sujud kedua beliau bersyukur terlepas dari bahaya maut terkubur dalam perut ikan.
  3. Sujud ketiga beliau bersyukur ke hadirat Allah telah keluar dari laut yang dalam.
  4. Sujud keempat beliau bersyukur telah diberi pertolongan Allah berupa pohon labu dan seekor kambing betina sehingga kekuatan tubuhnya bisa pulih.

Sholat Maghrib berkaitan dengan Nabi Isa as

    Tersebutlah dalam riwayat seorang raja bani Israil Herodes namanya yang merasa tidak senang dengan kehadiran Nabi Isa as dan menuduh ibu beliau Maryam telah berzina sehingga telah melahirkan seorang anak laki-laki dan menganggap Nabi Isa adalah nabi palsu. Kemudian mereka mengejar nabi Isa untuk dibunuh dengan cara disalib.

    Sebenarnya persembunyian nabi Isa sangatlah aman, karena beliau bersembunyi di sebuah gua batu yang dalam. Namun salah seorang muridnya yang bernama Yudas Iskariot telah berkhianat kepada Nabi Isa dengan menunjukkan tempat persembunyian Nabi Isa kepada tentara Herodes.

    Ketika itu adalah waktu maghrib ketika Yudas bersama balatentara Herodes berusaha mengejar Nabi Isa. Ketika telah mendekati tempat persembunyian Nabi Isa di dalam gua, turunlah malaikat Jibril untuk mengangkat Nabi Isa ke langit. Setelah Jibril memberitahukan maksud kedatangannya adalah untuk menyelamatkan beliau, maka beliau bersujud 3 kali yaitu :


  1. Sujud pertama beliau bersyukur karena Allah telah menyelamatkan ibunya dari tuduhan yang tidak benar dengan membuat beliau bisa berbicara ketika masih bayi. (QS Maryam 29-30)
  2. Sujud kedua beliau bersyukur karena beliau dan ibunya telah diselamatkan Allah dari penganiayaan orang Yahudi.
  3. Sujud ketiga beliau bersyukur karena telah diselamatkan dari pengkhianatan muridnya yang akan menangkapnya untuk disalib. (QS An Nisa 157-158)

Sholat Isya berkaitan dengan Nabi Musa as

    Lebih kurang sepuluh tahun lamanya meninggalkan negeri Mesir dan berada di Madyan membuat Nabi Musa rindu untuk pulang ke tanah kelahirannya Mesir. Nabi Musa mengajak serta anak dan istrinya. Beliau kemalaman di tengah jalan sehingga beliau tidak mengetahui jalan mana yang harus ditempuh untuk menuju Mesir. Hari sudah gelap menjelang waktu Isya’. Di saat beliau kebingungan nampaklah suatu cahaya yang bersinar sangat terang di bukit Thursina. Tepatnya di lembah yang bernama Thuwa.
Nabi Musa berpesan kepada keluarganya untuk tetap menunggunya disitu. Beliau berpamitan untuk membuat api unggun dengan memanfaatkan cahaya tadi yang dikiranya adalah nyala api. Atau setidaknya beliau akan mendapat petunjuk di tempat itu.

    Ketika Nabi Musa sampai di tempat itu, beliau melihat api yang besar yang menyala-nyala dari langit menuju sebuah pohon besar. Atas kejadian itu beliau sangat takut dan gemetar seluruh badannya. Selanjutnya beliau mendengar firman Allah SWT untuk melepas sandalnya dan masuk ke lembah suci Thuwa. Dan Allah juga berfirman bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkatnya menjadi Nabi dan rasul untuk berdakwah kepada Fir’aun dan pengikutnya. (QS Thoha 9-14).

    Lalu Nabi Musa yang cedal memohon agar saudaranya diangkat untuk membantunya berdakwah dan Allah mengabulkan permintaannya. (QS Al Qashash 33-35). Atas anugerah tersebut maka Nabi Musa lalu bersujud empat kali yaitu :


  1. Sujud pertama beliau bersyukur kepada Allah atas karunianya diselamatkan dari kejaran Fir’aun beberapa tahun yang lalu.
  2. Sujud kedua beliau bersyukur kepada Allah atas karunianya yang telah menolong beliau selama perantauan di Madyan sampai beliau mempunyai isteri anak Nabi Syu’aib.
  3. Sujud ketiga beliau bersyukur telah diangkat oleh Allah menjadi Nabi dan rosul.
  4. Sujud keempat beliau bersyukur Allah telah mengabulkan permintaannya mengangkat saudaranya Harun menjadi nabi pula untuk membantu dakwahnya.

Itulah sebabnya sholat Isya’ berjumlah 4 rokaat.

Wallahu a’lam bishowab.

No comments:

Post a Comment

Blog ini bukan untuk debat, saling menjatuhkan, saling mengejek dan berkomentar yang kurang baik. Ini adalah sebagai tambahan pengetahuan dan ajang untuk saling mengerti. Allah yubarik fik

Back to top